Zaman
dahulu, ada seorang pemuda bernama Joko Tingkir (Karebet). Ia bertualang
bersama Sunan Kalijaga, mereka berjalan sangat jauh untuk mencapai desa yang
dicari. Siang itu matahari bersinar cerah, mereka berdua merasa lelah dan
beristirahat sebentar, mereka melihat seorang nenek yang sedang membawa kayu
dan tiba-tiba nenek itu terjatuh, Joko Tingkir dan Sunan pun segera
menolongnya. Nenek itu kelelahan karena sudah terlalu tua untuk mencari kayu.
Setelah menolongnya, nenek tersebut mengajak Sunan dan Joko Tingkir untuk
berkunjung kerumahnya.
Mereka bertiga bercerita banyak hal,
dari nenek tentang desa tersebut, sampai perjalanan Sunan dan Joko Tingkir. Tak
di sangka sudah sore dan hujan pun turun, nenek menyuruh Sunan dan Joko Tingkir
untuk menginap.
Pagi pun tiba hujan tak kunjung reda,
beberapa warga berkata “hujan ini menandakan desa akan banjir besar akibat air
di Senjoyo semakin naik”. Warga sangat kawatir karena hingga malam tiba hujan
tak kunjung reda. Joko Tingkir memutuskan untuk membantu warga. Dia menutup
lubang yang membuat mata air Senjoyo semakin naik dengan rambut nya yang
panjang. Dan setelah di tutup air pun tidak naik.
Setelah pengorbanan Joko Tingkir itu
warga menamakan daerah/desa tersebut dengan nama Tingkir yang diambil dari nama
Joko Tingkir, sebagai ucapan terimakasih warga kepadanya. Dan asal usul nama
desa Tingkir Lor berasal dari nama Joko Tingkir dan daerah desa yang berada di
Lor(kiri).
Oleh : Putri Ade Stya
0 komentar:
Posting Komentar